Tahukah kamu ...
Saat aku melihat syairmu di papan itu
Aku tahu, bait syair itu milikku
Aku hanya bisa tersenyum getir
Tahukah kamu ...
Syair itu untukmu, bukan untuk orang lain
Aku bahkan bersumpah pada para pencinta syurga
Syair itu hanya untukmu, bukan untuk orang selain kamu
Tahukah kamu ...
Saat aku membaca bait syair ku sendiri
Aku tersenyum hambar
Ada yang berbeda ...
Tahukah kamu ...
Aku melihat hatimu dalam tiap goresnya
Cantik, kenapa engkau menangis
Apa karena aku?
Tahukah kamu ...
Aku merasakan titik air matamu di atas lembar itu
Aku coba menghapusnya dengan punggung tanganku
Aku meraba 'pipimu' dan berkata, "maafkan aku sayang"
Tahukah kamu ...
Aku sedang berbenah
Aku harus segera bangkit
Agar tidak terperosok lebih dalam
Sabtu, 19 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar