Perjumpaan akan selalu diiringi perpisahan, tapi perpisahan kali ini sungguh memilukan. Bulan suci telah berlalu, dan aku tidak tahu apakah aku diampuni atau tidak selepas kepergiannya. Sedih sedu, hati menangis bahkan mataku mengalirkan airnya. Karena aku tidak begitu yakin bisa berjumpa dengan Ramadhan tahun depan, agar diampuni segala dosa.
Tidak ada lagi hembus nafas yang dikira dzikir, tidur mendengkur sekalipun akan dikira ibadah, semua perkara sunah dinilai wajib, dan kini semua kemuliaan itu telah pergi. Andai semua bulan adalah Ramadhan, andai kau tidak bisa pergi dan selalu menyertai hari kami
Rindu kamu, aku sungguh merindukanmu wahai bulan Ramadhan
Minggu, 20 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar